Jumat, 25 Mei 2012

manfaat seledri


seledri

Seledri (Apium Graveolens) dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun tinggi. Tumbuhan ini dikategorikan sebagai sayuran. Di Indonesia daun seledri dimanfaatkan untuk pelengkap sayuran (mie, sup, baso). Bagi bangsa Romawi Kuno tumbuhan ini digunakan sebagai karangan bunga.
Nama lokal dari tanaman ini antara lain : Celery (Inggris), Celeri (Perancis), Seleri (Italia), Parsley (Jerman), Seledri (Indonesia)
Menurut ahli sejarah botani, daunnya telah dimanfaatkan sebagai sayuran sejak abad XZII atau 1640, dan diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah pada tahun 1942.
Apa saja sih manfaat seledri sebagai tanaman berkhasiat obat ?
Menurunkan tekanan darah (Hipertensi)
Sayur seledri mengandung phthalides yang dapat menurunkan tekanan darah systole dengan relaksasi otot – otot sekitar arteri, yang memungkinakan pembuluh melebar. Senyawa phthalides ini diyakini mampu menurunkan tekanan darah 12 – 14%. Senyawa phthalides inilah yang memberikan rasa dan aroma khas pada seledri. Seledri juga mengandung flavonoid yaitu apigenin yang berperan sebagai agen anti peradangan dan membantu menurunkan hormon stress di dalam darah. Hal ini pada akhirnya akan mengendurkan arteri dan menurunkan tekanan darah.
Menurunkan kolesterol
Studi laboratorium menunjukan bahwa phthalides yang terkandung di dalam seledri dapat membantu mengurangi LDL (kolesterol jahat). Seledri membantu meningkatkan sekresi asam empedu yang dapat membantu menghilangkan kolesterol dari tubuh.
Membantu menjaga kesehatan tulang
Seledri mengandung vitamin K, kalsium, dan magnesium yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan tulang dan sendi. Seledri juga mengandung poliasetilen, zat anti radang yang bisa mengurangi  pembengkakan dan nyeri di sekitar sendi tulang. Dengan demikian seledri juga bermanfaat bagi penderita rematik dan asam urat. Sifat diuretik yang dimiliki seledri juga akan membantu dalam menghilangkan kristal asam urat dri seluruh sendi – sendi tulang, dan juga bermanfaat cukup efektif untuk penyakit batu ginjal.
Bekerja sebagai anti kanker
Menurut riset dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, Amerika, seledri efektif untuk melawan kanker ovarium. Seledri mengandung beberapa senyawa anti kanker. Senyawa pthalides dan poliasetilen dalam seledri membanti dalam mendetoksifikasi karsinogen (pencetus kanker). Selain itu ada juga senyawa kumarin yang membantu dalam mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Senyawa asetylenics dan asam fenolik juga membantu mencegah pertumbuhan sel tumor berkembang semakin parah ke arah kanker. Apigenin dan luteolin, dua tipe flavonoid yang juga terkandung di dalam seledri dapat membantu menurunkan resiko terkena penyakit kanker dan penyakit jantung.
Membantu treatment penyakit stroke dan Parkinson
Hasil studi di Universitas Suzhou, Cina yang diterbitkan dalam Neuroscience Letter pada bulan Mei 2010 menyebutkan bahwa seledri memiliki efek posirif untuk menurunkan kerusakan saraf akibat penyakit Parkinson dan stroke.
Membantu dalam treatment penyakit Alzheimer
Mengkonsumsi seledri dapat menghambat dan memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer. Hal ini sesuai dengan hasil studi yang dilakukan oleh Pusat Sekolah Medis Harvard, Amerika, yang juga telah diterbitkan dalam Jurnal Neuroscience pada bulan Juni 2010. Studi tersebut menyatakan bahwa seledri mengandung senyawa efektif yang dapat melindungi sel saraf manusia.
Menurunkan resiko peradangan otak
Semakin bertambahnya usia manusia maka akan semakin besar resiko terjadinya peradangan di otak. Seledri mengandung Luteolin yang mampu menurunkan resiko peradangan di otak. Luteolin berperan untuk mencegah hilangnya memori (mengurangi resiko kepikunan) akibat adanya peradangan di otak.
Memiliki sifat diuretik
Seledri memiliki sifat diuretik karena adanya kalium dan sodium yang terkandung di dalamnya. Kalium dan sodium ini akan merangsang produksi urine dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Efek diuretik seledri juga membantu dalam memecah dan membuang batu ginjal dan batu empedu.
Bertindak sebagai pencahar alami
Karena adanya kandungan serrat dan air di dalamnya, maka seledri juga dapat bertindak sebagai pencahar alami. Seledri memiliki sifat laksatif (pencahar), dengan demikian seledri bermanfaat dalam mengatasi konstipasi (sembelit)
Membantu mengatasi imsomnia
Mineral basa (alkali) dalam seledri memiliki efek menenangkan pada sistem saraf dan membantu mengurangi stress dan kecemasan. Efek ini sangat bermanfaat bagi para penderita insomnia (gangguan susah tidur). Kandungan mineral basa dalam seledri juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan pH darah.
sumber : Natural Times 10th edition, 2011

0 komentar: