Senin, 14 Mei 2012
mengetahui penyakit kaki gajah
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang
banyak ditemukan di wilayah tropis seluruh dunia.Penyebabnya adalah infeksi
oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea. Gejala
yang umum terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai
bawah (kaki) dan kantung zakar (skrotum), sehingga penyakit ini secara publik
dikenal sebagai penyakit kaki gajah. Meskipun demikian, gejala pembesaran
ini tidak selalu disebabkan oleh filariasis.
Filariasis biasanya dikelompokkan menjadi tiga
macam, berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya:
filariasis limfatik, filariasis subkutan (bawah jaringan kulit), dan filariasis
rongga serosa (serous cavity). Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria
Bancrofti, Brugia Malayi, dan Brugia timori [1]. Gejala elefantiasis
(penebalan kulit dan jaringan-jaringan di bawahnya) sebenarnya hanya disebabkan
oleh filariasis limfatik ini. B. timori diketahui jarang menyerang
bagian kelamin, tetapi W.Bancrofti dapat menyerang tungkai dada, serta alat
kelamin. Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing mata Afrika),
Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, dan Dracunculus medinensis
(cacing guinea). Mereka menghuni lapisan lemak yang ada di bawah lapisan
kulit. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh Mansonella perstans
dan Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut. Semua parasit ini
disebarkan melalui nyamuk atau lalat pengisap darah, atau, untuk Dracunculus,
oleh kopepoda (Crustacea). Selain elefantiasis, bentuk serangan yang
muncul adalah kebutaan Onchocerciasis akibat infeksi oleh Onchocerca volvulus dan
migrasi microfilariae lewat kornea. Filariasis ditemukan di daerah tropis
Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, dengan 120 juta manusia
terinfeksi. WHO mencanangkan program dunia bebas filariasis pada tahun
2020.
Label:
kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar nya