Senin, 01 Juli 2013

racun dilawan dengan racun

Racun dilawan dengan Racun


Setiap penemuan baru , di bidang apapun awalnya selalu memicu hiruk pikuk pendapat pro dan kon-tra.
Tak terkecuali yang terjadi di dunia kedokteran setiap kali di temukan cara atau
terapi pengobatan baru.
Ini pula yang dengan gigih di hadapi  Christian Friedrich Samuel hahnemann, dokterkelahiran meissen, jerman 10 apri 1955.
Saat memperkenalkan istem terapi pengobatan homeopathy.
Pada tahun 1970 ketika menterjemahkan uku karangan William cullen berjudul Lectures on the materia medica ke dalam bahasa jerman , Hahnemann terkesan dengan pernyataan  bahwa simptom yang di akibatkan oleh kina pada tubuh manusia sehat ternyata sama dengan simptom pada penderita sakit yang di obati dengan kina .
Observasi tersebutmendorangnya membuat teori bahwa : likes are cured by likes (similia similibus curantur)

Di dalam risetnya ia memasukan kina  dalam dosis besar yang selama ini ampuh untuk mengobati sakit malaria, ke dalam tubuhnya, ternyata ini menimbulkan efek yang serupa pada simptom penderita malaria,.
Dari situ ia menyimpulkan : bahwa semua penyakit dapat di tanggulangi dengan obat atauracun yag akan menghasilkan simptom serupa yang  di akibatkan oleh penyakit tersebut  .

Dalam upaya membuktikan teorinya dia melakukan beberapa percobaan , memakai bermacam – macam racun /obat.

Sepeninggal Hahneman pada 2 juli 1843 di paris., terapinya banyak di kembangkan oleh para pengikutnya dan beberapa gelintir dokter medis sebbagai alternatif pengobatan baru di zaman itu.
Namun pada abad XX homeopathy cenderung tak lagi punya tempat, bahkan sering di kecam lantaran hanya memfokuskan pada simptom  dari pada menggali penyebab  yang berdasarkan dari suatu penyakit .
Toh nyatanya homeopathy tidak lantas di tinggalkan orang sampai saat ini praktik – praktik homeopathy masih terus berlangsung ,
Bahkan ada beberapa lembaga nasional  maupun internasional  mengkhususkan diri bergerak di bidang ini , seperti International Homeopahty Medical League, yang bermarkas di  Bloemendal Belanda

(sumber :intisari” 97)

0 komentar: