Rabu, 23 Mei 2012

tips mengatasi cegukan pada bayi


cegukan pada bayi

Cegukan adalah salah satu gerakan refleks dari tubuh dan disertai dengan suara yang khas akibat iritasi dari diafragma.
Bayi sering mengalami cegukan setelah minum susu atau makan. Cegukan ini kadang mengganggu si bayi tapi selama bayi tetap merasa bahagia, tersenyum dan dapat makan serta minum dengan baik tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Bayi biasanya mengalami cegukan yang disebabkan oleh menyusui baik dengan ASI, susu formula atau makanan lain. Selain itu penurunan suhu yang dapat menyebabkan seorang bayi kedinginan juga bisa memicu cegukan,” ujar Lynnette Mazur, profesor pediatrik dari University of Texas Health Science Center di Houston, seperti dikutip dari Babycenter, Kamis (25/3/2010).
Diafragma memainkan peran utama dalam perjalanan respirasi dan proses metabolisme. Diafragma menarik dan mendorong secara teratur yang mengatur masuk dan keluarnya udara selama proses respirasi.
Struktur otot ini akan terganggu fungsinya jika ada sesuatu yang menghambat proses ini baik dari faktor eksternal ataupun internal.
Penyebab

  • Pengencangan diafragma (otot di dasar paru-paru yang digunakan untuk bernafas) secara mendadak dan tak terduga, sehingga menyebabkan udara tiba-tiba tertarik masuk lewat mulut, sehingga menimbulkan suara ceguk-ceguk.
  • Cegukan seringkali bermula ketika seseorang melakukan dua hal sekaligus, misalnya tertawa selagi makan atau minum.
  • Stres, terkadang itu tanda klau bayi sedang stres, coba ingat-ingat apa yg sebelumnya dialami si kecil.
  • Bahkan cegukan yg sesekali saja bisa disebabkan oleh sesuatu yang lain, seperti serangga yg masuk kesaluran telinga dan menyentuh gendang telinga.
Cegukan adalah suatu kondisi yang tidak menyenangkan dan bisa mempengaruhi orang-orang dari segala usia termasuk bayi yang baru lahir. Cegukan menjadi salah satu masalah yang paling umum dan sering dilaporkan terutama pada bayi di bawah usia satu tahun.
Profesor Mazur menuturkan cegukan merupakan hal yang normal dan wajar bagi bayi, kecuali jika cegukan sampai mengganggu aktivitasnya seperti tidur atau makan. Bayi yang memiliki penyakit gastroesophageal reflux mungkin akan lebih sering mengalami cegukan.
Jika cegukan seringkali menyebabkan bayi menjadi muntah, batuk, sangat rewel atau sangat tidak terkendali hingga bayi berusia lebih dari setahun, maka sebaiknya orangtua memeriksakan hal tersebut ke dokter.
“Sebenarnya jika bayi cegukan tak banyak yang bisa dilakukan orangtua, karena biasanya cegukan ini akan hilang dengan sendirinya. Tapi jangan pernah mencoba menghentikan cegukan dengan cara mengagetkan atau mengejutkannya,” ungkap Profesor Mazur.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu menghilangkan atau mencegah cegukan pada bayi, yaitu:
  1. Selalu memonitor bayi saat menyusui untuk memastikan bahwa ia minum secara perlahan-lahan.
  2. Bayi yang sering bersendawa saat menyusui adalah cara yang efektif untuk menghentikan cegukan.
  3. Mengubah posisi menyusui dan mencoba menenangkannya.
  4. Memastikan bahwa ibu menyusui atau memberi makan bayinya dalam keadaan tenang dan tidak terlalu bersemangat.
  5. Jika bayi cegukan saat minum atau makan, maka cobalah untuk menepuk-nepuk bayi pelan-pelan dan membiarkannya rileks dulu sebelum menyusui.
(Dari beberapa sumber)

0 komentar: